Page Nav

HIDE

Post Snippets

FALSE
HIDE_BLOG
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kemenkes: tidak perlu panik atas wabah pneumonia di Tiongkok

  Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi (dua dari kiri) dalam konferensi pers...

 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi (dua dari kiri) dalam konferensi pers tentang pentingnya peranan komunitas dalam menangani HIV/AIDS di Jakarta, Selasa (28/11/2023). (Foto: ANTARA)

POKROL, Jakarta - Kementerian Kesehatan Indonesia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik atas wabah pneumonia misterius yang baru-baru ini menjangkiti sebagian wilayahTiongkok.

Dalam menghadapi wabah ini, masyarakat harus tetap tenang, jangan panik, kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, dalam keterangan tertulis yang dirilis di Jakarta, Kamis 30 November 2023.

Imran menyampaikan, pneumonia yang saat ini menyebar di Tiongkok mirip dengan pneumonia pada umumnya, yaitu wabah disebabkan oleh infeksi bakteri tertentu. Berdasarkan laporan epidemiologi, sebagian besar kasus pneumonia disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae.

Bakteri Mycoplasma pneumoniae  ini merupakan penyebab umum infeksi saluran pernapasan sebelum COVID-19. Penyakit tersebut diketahui memiliki masa inkubasi yang lama sehingga tidak menyebar secepat virus penyebab COVID-19 sehingga angka kematiannya pun rendah, ungkap Imran

Meski demikian, Kementerian Kesehatan telah melakukan beberapa upaya mitigasi untuk mengantisipasi penyebaran Mycoplasma di Indonesia, salah satunya dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor PM.03.01/C/4732/2023 tentang kewaspadaan terhadap Mycoplasma pneumoniae di Indonesia.

“Kami mengimbau kepada dinas kesehatan, rumah sakit, dan pintu masuk Tanah Air untuk segera melaporkan jika ada indikasi kasus yang mengarah ke pneumonia,” ujarnya.

Menurutnya, upaya mitigasi terhadap penyakit tersebut tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, namun juga harus melibatkan komitmen masyarakat agar pengendalian pneumonia dapat lebih optimal.

Untuk itu, Kementerian mendorong masyarakat untuk mengambil beberapa langkah.

Langkah pertama, kata dia, adalah melakukan vaksinasi terhadap influenza, COVID-19, dan patogen lain yang berhubungan dengan penyakit pernafasan.

Kedua, masyarakat diimbau menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit atau menjaga jarak aman. Ketiga, masyarakat didorong untuk memastikan ventilasi yang baik.

Keempat, masyarakat diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dan kelima, masyarakat yang sakit diimbau untuk tetap berada di rumah dan menggunakan masker.

“Segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat jika ada gejala, batuk, atau sesak napas yang disertai demam,” saran Imran.


Indonesia belum perlu tutup masuk pintu WNA

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memastikan Indonesia belum perlu menutup pintu masuk untuk kedatangan warga negara asing (WNA) menyusul merebaknya kasus pneumonia misterius di China.

Imran Pambudi mengatakan pihaknya masih melakukan upaya peningkatan kewaspadaan guna menghadapi risiko penularan wabah undefined pneumonia.

"Meskipun kita tidak melakukan travel ban, tetapi kami minta kepada teman-teman Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk bisa berkoordinasi dengan maskapai apabila menemukan penumpang yang memiliki gejala-gejala influenza," ungkap Pambudi dalam jumpa pers secara virtual, Jakarta, Rabu (29/11/2023).


Temukan berita dan konten POKROL lainnya di Google News.


Tidak ada komentar

Thank you for your kind comment, we really appreciate it.