Pemerintah Ajak Partisipasi Masyarakat untuk Aksi Perbaikan iklim

  Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya menyampaikan keterangan pers. POKROL, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus men...

 

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya menyampaikan keterangan pers.

POKROL, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam aksi mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, mulai dari efisiensi energi hingga pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya Bakar berharap masyarakat di lapisan akar rumput terhindar dari kebakaran hutan dan lahan agar dapat berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca.

“Kami membangun dan menyediakan layanan publik dalam bentuk Rumah Kolaborasi dan Konsultasi Iklim dan Karbon (RKKIK) untuk meningkatkan literasi perubahan iklim dan kolaborasi antar pemangku kepentingan,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu 14/1/2024.

Siti Nurbaya menyampaikan  berbagai capaian aksi perbaikan iklim tidak terlepas dari peran penting masyarakat yang turut serta dalam aksi perbaikan iklim, baik adaptasi perubahan iklim maupun mitigasi di tingkat akar rumput.

Pada tahun 2023, program Desa Iklim yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan bertransformasi menjadi program Komunitas untuk Iklim (ProKlim).

Menurut Kementerian LHK, program tersebut ditransformasikan untuk lebih mendorong berbagai pemangku kepentingan melakukan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di tingkat akar rumput.

Menteri berharap cakupan program bisa lebih luas dan membuka peluang bagi semua pihak untuk berkontribusi lebih luas, seperti komunitas sekolah, komunitas kampus, komunitas pesantren, komunitas aktivis lingkungan hidup, dan komunitas lainnya.

Keberhasilan negosiasi di tingkat global juga berperan penting dalam kemajuan aksi iklim Indonesia, ujarnya.

Melalui upaya dalam program diplomasi dan negosiasi, Indonesia berupaya melakukan aksi iklim di tingkat global.

“Partisipasi dan diplomasi Indonesia melalui tindakan nyata (leading by example) telah memberikan warna dan mempengaruhi hasil berbagai perundingan isu perubahan iklim,” ungkapnya.

Temukan berita dan konten POKROL lainnya di Google News.