Page Nav

HIDE

Post Snippets

FALSE
HIDE_BLOG
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Ganjar: Anggaran Pertahanan Indonesia Belum Ideal

  Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat capres ketiga yang digelar KPU pada Minggu (7/1/2024) di Istora, Senayan, Jakarta. P...

 

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat capres ketiga yang digelar KPU pada Minggu (7/1/2024) di Istora, Senayan, Jakarta.

POKROL, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI kembali menggelar debat calon presiden atau debat capres yang ketiga di Istora Senayan Jakarta pada Minggu (7/1/2024) pukul 19.00 malam. Debat capres kali ini mengangkat tema tentang Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik dan Politik Luar Negeri.

Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud), tampil gagah dan bersinergi bertema army. Ganjar-Mahfud membuat kejutan dengan penampilan laiknya film "Top Gun" yang diparodikan menjadi "Top Gan."

Pasangan ini tampil memakai Jaket bomber berwarna army dari jenama fesyen lokal bernuansa militer klasik, Timechine Co, dan memakai sepatu outdoor alam militer buatan Exodos57.

Jaket bomber juga dilengkapi patch yang menggambarkan program unggulan Ganjar-Mahfud di bidang Pertahanan dan Geopolitik, seperti Modernisasi Pertahanan SAKTI, Prajurit Sejahtera, Sistem Pertahanan 5.0, Kuliah Gratis untuk Anak Prajurit dan Bhayangkara, Berperan Sentral Menata Dunia Baru, Geopolitik Progresif, hingga Perjanjian Internasional untuk 100% Kepentingan Nasional.

Ganjar Pranowo menyoroti pentingnya redefinisi atau mendefinisikan ulang kebijakan politik luar negeri bebas aktif yang disesuaikan dengan kondisi kekinian demi memenuhi keinginan serta memperkuat bangsa dan negara lndonesia.

Ganjar mengatakan bahwa anggaran pertahanan Indonesia belum ideal, sehingga memerlukan solusi ekonomi pertahann untuk mengejar ketinggalan dan pertahan negara.

“Untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan yang akan memperkuat proses alih teknologi, pembangunan kekuatan pertahanan, konektivitas nasional, dan penguatan daya gentar,” tulis dokumen itu.

Ganjar berpendapat perlunya Indonesia memperkuat infrastruktur diplomasi dengan memperkuat peran duta besar dan diplomat.

Menurutnya para pihak tersebut perlu diberi tugas menyelesaikan persoalan-persoalan kepentingan ekonomi nasional, terutama menarik para investor dunia untuk berinvestasi di Indonesia.


Temukan berita dan konten POKROL lainnya di Google News.

Tidak ada komentar

Thank you for your kind comment, we really appreciate it.