Page Nav

HIDE

Post Snippets

FALSE
HIDE_BLOG
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Relevansi Konsep Trisakti Soekarno terhadap dinamika kekinian

  Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Andie Megantara. POKROL , Jakarta - Konsep Trisakti yang diga...

 

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Andie Megantara.

POKROL, Jakarta - Konsep Trisakti yang digagas oleh mendiang Presiden Soekarno masih memiliki  relevansi dengan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara terkini di Indonesia, menurut Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

"Zaman sekarang, di mana perubahan terjadi begitu cepat dengan kompleksitas yang begitu tinggi, telah menunjukkan kepada kita bahwa konsep Trisakti yang dicetuskan Soekarno sangat relevan," ungkap Sekretaris Kementerian, Andie Megantara, dalam diskusi Revitalisasi Trisakti di Jakarta, Senin 3 Juli 2023.

Trisakti merupakan tiga pondasi utama gagasan monumental yang dicetuskan Presiden Soekarno dalam pidato memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1964 di Istana Negara, kata Sekretaris Kementerian itu.

Konsepnya adalah seruan revolusi berdasarkan tiga kekuatan: kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan komitmen kuat untuk menegakkan budaya, jelasnya.

Revolusi politik diharapkan mampu membuat Indonesia berdaulat dalam aspek politik dengan mengupayakan perubahan politik melalui integritas kekuatan bangsa yang lahir dari demokrasi berwawasan negara dan keluarga, ujarnya.

“Secara khusus revolusi karakter dan budaya, (artinya) kita harus bangga dengan jati diri bangsa kita, antara lain dengan menjunjung tinggi semangat kolaborasi yang menjadi modal sosial dalam memperkuat solidaritas politik dan ekonomi,” Megantara dicatat.

Konsep Trisakti Soekarno relevan dengan era penciptaannya, karena Indonesia saat itu dibombardir dengan kebijakan ekonomi dan politik neo-liberalis yang cenderung memperparah kesenjangan sosial-ekonomi serta mengkompromikan kekuatan dan kemerdekaan nasional, katanya.

Megantara menyerukan perlunya mengelaborasi gagasan dan pemikiran Soekarno agar sesuai dengan dinamika zaman saat ini agar dapat diimplementasikan dengan baik.

Presiden pertama melihat konsep Trisakti menggarisbawahi tiga hal yang harus segera dibenahi oleh negara, ujarnya.

Dalam konteks politik, Indonesia saat itu tidak bisa menunjukkan eksistensinya sebagai bangsa karena ikatan politik yang kuat dengan penjajah setelah masa pascakolonial, ujarnya.

Dari aspek ekonomi, upaya Indonesia membangun kemandirian ekonomi nasional secara ekonomi bergantung pada kekuatan asing, ujarnya.

Apalagi mentalitas Indonesia sudah sangat terpengaruh oleh imperialisme sehingga melupakan kolaborasi sebagai sarana untuk meningkatkan solidaritas politik dan ekonomi nasional, ujarnya.

“Sebagai bangsa yang besar, kita harus bisa mempersatukan diri. Trisakti bisa menjadi bagian dari cara kita menunjukkan eksistensi dan jati diri bangsa Indonesia di kancah global,” ujarnya.

“Kita perlu menemukan kembali konsepsi dan strategi untuk mengejar Trisakti. Oleh karena itu, revitalisasi Trisakti merupakan langkah untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang adil dan makmur sesuai dengan Pancasila,” pungkasnya.


Temukan berita dan konten POKROL lainnya di Google News.

Tidak ada komentar

Thank you for your kind comment, we really appreciate it.