Page Nav

HIDE

Post Snippets

FALSE
HIDE_BLOG
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Presiden Joko Widodo: pembangunan pertanian skala besar

Presiden Joko Widodo berjalan meninjau pematang sawah pertanian. POKROL - Sektor pertanian harus dikembangkan dalam skala ekonomi yang luas...

Presiden Joko Widodo berjalan meninjau pematang sawah pertanian.

POKROL - Sektor pertanian harus dikembangkan dalam skala ekonomi yang luas, di bidang perkebunan dan pangan, melalui pemanfaatan infrastruktur dan teknologi secara optimal untuk meningkatkan produksi dan mengurangi impor, kata Presiden Joko Widodo.

“Kita harus membangun suatu kawasan dengan skala ekonomi. Tidak bisa kecil lagi, makanya saya dorong dibangunnya food estate. Setidaknya tahun ini, di Sumut, Kalteng [food estate] akan berkembang, ”kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Pembangunan Pertanian Nasional 2021 di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/1/2021).

Pembangunan sektor pertanian tidak bisa lagi dilakukan secara konvensional dan rutin, melainkan membutuhkan terobosan dan inovasi, demikian Presiden menegaskan. 

Presiden mengatakan dia ingin pembangunan food estate yang akan selesai tahun ini; Dengan begitu bisa menjadi model bagi daerah lain.

“(Perlu dibangun) dalam skala besar. Tidak efektif kalau kita produksi sedikit, tidak akan berpengaruh apa-apa dengan impor, ”jelasnya.

Presiden juga memperhatikan skala impor pangan yang masih besar. Pembangunan pertanian yang dilakukan selama ini belum berhasil melepaskan Indonesia dari kebutuhan impor, ujarnya.

“Kedelai bisa tumbuh dengan baik. Kenapa petani kita tidak mau menanamnya? Karena harganya lebih rendah dari kedelai impor. Petani disuruh jual dengan harga impor, dan harga produksi tidak sesuai, jadi harus [ditanam] dalam jumlah banyak sehingga mereka [petani bisa] melawan harga impor, ”ujarnya.

Presiden memberikan arahan untuk menyelesaikan masalah produksi karena Indonesia harus menanam sejumlah komoditas pangan, seperti bawang putih, gula, jagung, kedelai, dan komoditas lainnya.

“Cari lahan yang cocok untuk kedelai. Jangan cari satu hektar, dua hektar, cari 10 hektar, 100 ribu hektar, 500 ribu hektar, satu juta hektar. Usaha jagung mencari lahan yang masih bisa ditanami secara besar-besaran. Ini akan menyelesaikan masalah. Kalau hanya sekedar praktek rutin, benih, itu memang penting. Tapi jika kita bisa menyiapkan lahan dalam jumlah besar - itu akan menyelesaikan masalah, "jelasnya. (Ant)

Tidak ada komentar

Thank you for your kind comment, we really appreciate it.